Aku Baik-Baik Saja

     Aku melihatmu terdiam merenung. Entah kau tengah asik menikmati kesendirianmu, atau memikirkan setiap masalah yang hadir dalam hidupmu.

     Saat matamu mendapati sosokku. Kau mengembangkan senyummu. Tapi, senyummu kini tampak kaku. Tak ada senyum ceria terkesan bodoh seperti biasanya.

"Jangan menatapku seperti itu. Aku baik-baik saja." Itulah yang terlontar dari bibir manismu. Tapi tidak dengan sorotan matamu.

    Jika orang lain akan berusaha menghibur dengan cara menyuruhmu jangan menangis, maka aku sebaliknya. Aku ingin meneriakimu tepat di hadapanmu. Menangislah sampai kau merasa puas. Jika aku bisa, aku ingin memukulimu hingga kau mengeluarkan air matamu.

     Orang lain mungkin menganggapku kejam. Namun aku tak perduli. Karena aku tau rasanya, bagaimana sakitnya ketika kau menahan air matamu agar tak jatuh dengan bebasnya. Aku tau bagaimana sesaknya saat kau mencoba tersenyum untuk menutupi setiap luka.

     Menangis bukan berarti lemah. Menangis bukan berarti kalah. Tapi bagiku, menangis adalah waktu dimana kau bisa berbicara dengan hatimu sendiri. Waktu dimana bibirmu tak lagi dapat berkata-kata. Waktu dimana, kau melepaskan bebanmu sejenak pada dunia.

Jika kau senang, tersenyumlah. Jika kau bahagia, tertawalah. Begitupun jika kau sedih, menangislah.
Jangan menyiksa diri.


Comments